English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 20 Juni 2013

PREDISPOSISI TURUNAN DAN FAKTOR FAKTOR LAIN yang TURUT BERPERAN MENYEBAKAN KANKER


Fakta bahwa perubahan perubahan genetik majemuk di butuhkan unuk menghasilkan sel kanker dapat membantu menjelaskan hasil pengamatan bahwa kanker dapar bersifat turun temurun. Individu yang mewarisi onkogen atau alel mutan dari gen supresor tumor selangkah lebih dekat dengan akumulasi mutasi mutasi yang di butuhkan agar kanker berkembang daripada individu individu sejenis tanpa mutasi mutasi semacam itu.
Para ahli genetika menabdikan sedemikian banyak usaha untuk mengidentifikasi alel alel kanker turunan sehingga predisposisi terhadap kanker kaner tertentu dapat di deteksi sedini mungkin. Sekitar 15% kankerkanker kolorektal misalnya, melibatkan mutasi mutasi turunan. Banyak di antara mutasi tersebut menyerang gen supresor tumor yang di sebut adenomatous polypopsi coli atau APC. Gen ini mempunyai fungsi majemuk dalam sel, termasuk regulasi migrasi dan adhesi sel. Bahkan pada pasien pasien yang tidak mempunyai riwayat penyakit tersebut dalam keluarga, gen APC termutasi pada 60% kasus kanker kanker kolorektal. Pada orang orang ini mutasi mutasi baru pasti terjadi pada kedua alel APC sebelum fungsi gen itu hilang. Karena hanya 15% kanker kanker kolorektal yang berkaitan dengan mutasi mutasi turunan yang telah di ketahui, para peneliti terus berusaha mengidentifikasi penanda penanda yang dapat memprediksiresiko menidap kanker jenis ini.
Ada bukti entang predisposisi turunan yang kuat pada 5-10% pasien kanker payudara. Ini merupakan tipe kanker paling umum nomor 2 di AS, menyerang lebih dari 180.000 wanita (dan juga pria) seripa tahun dan juga merenggut nyawa 40.000 setiap tahun. Mutasi mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 di temukan pada setidaknya setengah kasus kanker payudara turunan (BRCA singkatan dari breast cancer). Wanita yang mewarisi satu alel BRCA1 mutan memiliki 60% kemungkinan mengidap kanker payudara sebelum menginjak usia 50, di bandingkan dengan hanya 2% kemingkinan pada individu yng homozigot alel normal. BRCA1 maupun BRCA2 di anggap sebagai gen supresor tumor karena alel wild type dari kedua grn tersebut melindungi dari kanker payudara dan alel alel mutan bersifat resesif. Tampaknya protein BRCA1 maupun BRCA2 berfungsi dalam jalur perbaikan DNA sel.
Karena patahan DNA dapat ikut berperan dalam menimbulkan kanker, masuk akal bahwa resiko kanker dapat di kurangi dengan cara meminimalkan pemaparan terhadap agen agen perusak DNA, misalnya radiasi UV dan zat kimia yang ada dalam asap rokok. Berbagai metode baru untuk di diagnosis dan penanganan dini kanker kanker spesifik sedang di kembangkan.Metode metode itu mengandalakan teknik teknik baru untuk menganalisis dan mungkin mengganggu ekspresi gen pada tumor.  

0 komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About Biology

Flag Counter