English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 07 Juni 2013

POHON KEHIDUPAN







Perhatikan rangka sayap kelelawar, tungkai depan nya, walaupun teradaptasi untuk terbang, sebenarnya memiliki tulang, sendi, saraf dan pembuluh darah yang sama dengan yang di temukan pada tungkai mamalia lain. Bahkan, semua tungkai depan mamalia merupakan variasi anatomi dari satu arsitektur yang sama. Contoh kekerabatan semacam itu menghubungkan kesatuan dalam keaneka ragaman kehidupan dengan
konsep darwin mengenai penurunan yang termodifikasi. Dalam pandangan ini kesatuan anatomi tungkai mamalia mencerminkan pewarisan struktur tersebut dari nenek moyang bersama , yaitu mamalia prototipe yang merupakan asal semua mamalia lain. Keanekaragaman tungkai depan mamalia adalah hasil dari modifikasi oleh seleksi alam yang bekerja selam jutaan generasi dalam konteks lingkungan yang berbeda beda. Fosil dan buti lain memastikan dukungan kesatuan anatomi  ini terhadap pandangan bahwa semua mamalia merupakan keturunan dari suatu nenek moyang bersama.
Darwin mengajukan bahwa seleksi alam melalui efek efek kumulatifnya selam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan species nenek moyang memunculkan 2 atau lebih species turunan. Hal ini dapat terjadi misalnya jika suatu populasi terfragmentasi menjadi beberapa sub populasi yang terisolasi dalam lingkungan yang berbeda beda. Dalam ajang seleksi alam yang terpisah pisah ini stu spesies secara bertahap beradiasi menjadi banyak spesies ketika populasi populasi yang terisolasi secara geografis beradaptasi selama banyak generasi terhadap sekumpulan faktor lingkungan yang berbeda.






Sebagai contoh, pohon keluarga burung finch yang di temui darwin di galapagos merupakancontoh terkenal radiasi adaptif spesies spesies baru dari nenek moyang bersama. Darwin mengumpulkanspesimen tersebut di kepulauan vulkanik muda , galapagos, tempat tinggal berbagai macam spesies tumbuhan dan hewan yang tidak di temukan di tempat lain walaupun sebagian organisme di galapagos jelas berkerabat dengan spesies spesies di daratan utama amerika selatan. Setelah aktivitas vulkanik membentu galapagos beberapa juta tahun yang lalu, burung finch mungkin berdiversifikasi di berbagai pulau dari satu spesies finch yang secara kebetulan mencapai kepulauan tersebut dari tempat lain. Bertahun tahun setelah darwin menemukan finch galapagos, para peneliti mulai meneliti kekerabatan di antara spesies spesies tersebut, pada awalnya dari data anatomi dan geografi, dan yang terbaru dengan perbandingan sekuens DNA.

Para ahi biologi umumnya membuat suatu pohon kehidupan untuk menggambarkan kekerabatan antar varietas dalam spesies, antar spesies dalam genus, dan seterusnya. Setiap spesies organisme adalh satu ranting kehidupan yang bercabang cabang, menjulur ke masa lalu melalui satu demi satu spesies nenek moyang yang semakin purba. Spesies spesies yang amat mirip dari finch galapagos sebenarnya merupakan cabang yang relatif masih baru. Namun jika di telisik lebih jauh lagi, finch berkerabat  dengan pipit, rajawali, penguin dan semua jenis burung . Bahkan semua jenis burung, mamalia, reptil, dan semua vertebrata mempunyai nenek moyang yang sama lebih dahulu.

0 komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About Biology

Flag Counter