English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 19 Mei 2013

BUAH MERAH



BUAH MERAH



Selama ini oleh sebagian orang buah merah di anggap sebagai panasea atau obat segala macam penyakit. Padahal dalam dunia medis tidak ada satu zat aktif apapun yang bisa mengatasi segala macam penyakit. Sebaliknya beberapa penderita penyakit tertentu di sarankan untuk tidak mengonsumsi sari buah merah. Sebab secara klinis buah merah bagi para penderita tertentu membahayakan kesehatan. Contoh, penderita lever di sarankan untuk tidak mengonsumsi sari buah merah. Produk tersebut berbentuk minyak meskipun dalam bentuk minyak tak jenuh sehingga sulit di cerna. Padahal kadar
minyak tak jenuh dalam sari buah merah amat tingi sehingga memperberat kerja empedu.

                                                                                
Namun menurut dr Zainal Gani seorang pengobat komplementer dari Malang ada minyak tertentu yang dapat di terima oleh lever misalnya minyak tak jenuh rantai pendek. Minyak nabati seperti VCO dan minyak buah merah merupakan contoh minyak tak jenuh rantai pendek.

AUTIS
Yang juga tidak di anjurkan untuk minum sari buah merah adalah penderita gangguan ginjal. Ginjal berfungsi untuk proses ekskresi buangan metabolisme tubuh. Jika fungsi ginjal terganggu maka pengeluaran buangan metabolisme juga terhambat. Hasil penelitian dari  Universitas Harvard (2005) menunjukan pencernaan anak anak autis mengalami gangguan pencernaan dan gangguan ekskresi terutama pada ginjal. Oleh karena itu mereka sebaiknya tidak mengonsumsi ekstrak buah merah. Apapun obatnya kita tidak boleh gegabah dalam menggunakanya karena metabolisme setiap orang pasti berbeda.
                                                                   
                                                                                


BIORITME
Penderita migrain juga di sarankan untuk tidak mengonsumsi buah merah karena rata rata penderita migrain juga mengalami gangguan empedu. Padahal empedu berfungsi sebagai pengemulsi minyak. Efektivitas dari obat juga di pengaruhi  oleh bioritme. Saat bioritme bagus, dengan konsumsi sedikit saja efektivitasnya makin meningkat. Demikian juga sebaliknya. Bioritme seseorang di pengaruhi  oleh gaya hidup, strees, lingkungan, dan cara berpikir. Bioritme juga mempengaruhi kelenjar dalam tubuh. Saat bioritme jelek misalnya, mempengaruhi kelenjar melatonin sehingga kita sulit tidur dan merasa tidak nyaman. Melatonin adalah hormon yang mengatur ritme tidur. Sedangkan andil berpikir positif dan gembira cukup signifikan dalam peningkatan bioritme.                                                                                  

0 komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About Biology

Flag Counter