Selama ini oleh sebagian orang buah merah di anggap sebagai
panasea atau obat segala macam penyakit. Padahal dalam dunia medis tidak ada
satu zat aktif apapun yang bisa mengatasi segala macam penyakit. Sebaliknya
beberapa penderita penyakit tertentu di sarankan untuk tidak mengonsumsi sari
buah merah. Sebab secara klinis buah merah bagi para penderita tertentu
membahayakan kesehatan. Contoh, penderita lever di sarankan untuk tidak
mengonsumsi sari buah merah. Produk tersebut berbentuk minyak meskipun dalam bentuk
minyak tak jenuh sehingga sulit di cerna. Padahal kadar
minyak tak jenuh dalam sari buah merah amat tingi sehingga memperberat kerja empedu.
minyak tak jenuh dalam sari buah merah amat tingi sehingga memperberat kerja empedu.
Namun menurut dr Zainal Gani seorang pengobat komplementer
dari Malang ada minyak tertentu yang dapat di terima oleh lever misalnya minyak
tak jenuh rantai pendek. Minyak nabati seperti VCO dan minyak buah merah
merupakan contoh minyak tak jenuh rantai pendek.
AUTIS
Yang juga tidak di anjurkan untuk minum sari buah merah
adalah penderita gangguan ginjal. Ginjal berfungsi untuk proses ekskresi
buangan metabolisme tubuh. Jika fungsi ginjal terganggu maka pengeluaran buangan
metabolisme juga terhambat. Hasil penelitian dari Universitas Harvard (2005) menunjukan
pencernaan anak anak autis mengalami gangguan pencernaan dan gangguan ekskresi
terutama pada ginjal. Oleh karena itu mereka sebaiknya tidak mengonsumsi ekstrak
buah merah. Apapun obatnya kita tidak boleh gegabah dalam menggunakanya karena
metabolisme setiap orang pasti berbeda.
BIORITME
Penderita migrain juga di sarankan untuk tidak mengonsumsi
buah merah karena rata rata penderita migrain juga mengalami gangguan empedu.
Padahal empedu berfungsi sebagai pengemulsi minyak. Efektivitas dari obat juga
di pengaruhi oleh bioritme. Saat
bioritme bagus, dengan konsumsi sedikit saja efektivitasnya makin meningkat. Demikian
juga sebaliknya. Bioritme seseorang di pengaruhi oleh gaya hidup, strees, lingkungan, dan cara
berpikir. Bioritme juga mempengaruhi kelenjar dalam tubuh. Saat bioritme jelek
misalnya, mempengaruhi kelenjar melatonin sehingga kita sulit tidur dan merasa
tidak nyaman. Melatonin adalah hormon yang mengatur ritme tidur. Sedangkan
andil berpikir positif dan gembira cukup signifikan dalam peningkatan bioritme.
0 komentar :
Posting Komentar