Teknologi DNA muncul hampir
setiap hari dalam berita. Topik yang di bahas paling sering adalah aplikasi
baru dan menjanjikan dalam bidang
kedokteran, namu ini hanyalah satu dari
berbagai macam manfaat dari teknologi DNA dan rekayasa genetika.
APLIKASI MEDIS
Salah satu pengunaan penting dari
teknologi DNA adalah identifikasi gen gen manusia dengan mutasi yang berperan
dalam penyakit genetik. Temuan ini dapat membimbing kita dalam menemukan cara
cara mendiagnosis, menangani, dahn bahkan mencegah kelainan kelainan itu.
Teknologi DNA juga turut menambah pemahaman kita tentang penyakit penyakit non
genetik mulai dari artitis sampai AIDS, karena gen gen seseorang mempemgaruhi
kerentananya terhadap penyakit ini. Terlebih lagi semua penyakit melibatkan
perubahan ekspresi gen dalam sel sel yang terserang dan seringkali dala sistem
kekebalan tubuh penderita . Dengan menggunakan teknik microarray atau teknik teknik lain untuk membandingkan ekspresi gen
dalam jaringan yang sehat dan berpenyakit.
DIAGNOSA PENYAKIT
Bab baru dalam diagnosa penyakit
menular telah dibuka oleh teknologi DNA, terutama penggunaan PCR dan kuar asam
nukleat berlabel untuk melacak patogen. Misalnya karena sekuens genom RNA HIV
telah di ketahui, RT PCR dapat digunakan untuk memperbanyak, mendeteksi RNA HIV
dalam sampel darah atau jaringan. RT PCR seringkali merupakan car terbaik untuk
mendeteksi agen pemginfeksi yang sukit di temukan.
Para ilmuwan medis kini dapat
mendiagnosis ratusan kelainan genetik manusia menggunakan PCR dengan primer
yang menyasar gen gen yang berkaitan dengan penyakit penyakit tersebut. Produk
DNA hasil amplifiksi kemudian di sekuens u ntuk mengungkapkan keberadaan atau
ketiadaan mutasi penyebab penyakit. Gen gen penyebab penyakit pada manusia yang
telah diidentifikasi antara lain mencakup penyebab penyakit sel sabit,
hemofilia, sisitik fibrosis, penyakit huntington, dan distrofi otot Duchenne.
Pengidap penyakit semacam ini seringkali dapat diidentifikasi sebelum
kemunculan gejala, bahkan sebelum di lahirkan. PCR juga dapat di gunakan untuk
mengidentifikasi pembawa sifat tanpa gejala dari alel alel resesif yang
berpotensi berbahaya.
Untuk beberapa kelainan genetik,
para ilmuwan medis dapat mendeteksi alel abnormal penyebab penyakit dengan cara
menguji penanda genetik (genetik marker) yang di ketahui terletak sangat dekat
dengan alel. Penanda genetik adalah sekuens DNA yang bervariasi dalam populasi.
Dalam gen ariasi sekuens semacam itu merupakan dasar dari alel alel yang
berbeda. Seperti sekuens pengode, sekuens bukan pengode di sebuah lokus spesifik
pada kromosom mungkin menunujukan sedikit perbedaan nukleotida pad individu
individu yang berbeda. Variasi sekuens DNA yang berbeda disebut polimorfisme.
Salah satu penanda genetik yang
bermanfaat adalah variasi pasangan basa basa tunggal dalam genom populasi
manusia. Situs tempat pasangan basa tunggal tempat di temukan variasi
setidaknya 1% populasi disebut SNP (single
nucleotide polymorphism) . SNP rata rata terjadi sekali setiap 100 sampai
300 pasangan basa dalam genom manusia, dan ditemukan dalam sekuens pengode
maupun bukan pengode.
Sejumlah SNP mengubah sekuens
yang dikenali oleh enzim restriksi, seperti yang terjadi pada perbedaan
nukleotida tunggal antara alel β globin normal dan sel sabit.
Perubahan ini mengubah panjang fragmen restriksi yang di bentuk oleh
pencernaan enzim tersebut. Perubahan
sekuens ini, yang dapat erjadi di wilyah pengode maupun bukan pemgode di sebut RFLP
(restriction fragmen lenght polimorphism). Para ilmuwan menemukan cara
menggunakan southern lotting untuk mendeteksi RFLP hampir 30 tahun yang lalu,
dan menyadari RFLP dapat berperan sebagai penanda genetik yang bermanfaat.
Tidak perlu menyekuensing DNA ari banyak individu untuk menemukan SNP. Kini SNP
dapat di deteksi dengan nalisis microarray yang sangat sensitif atau denga
PCR .
Namun, bagaimana RFLP dan SNP
lain membantu kita mendiagnosis kelainan genetik? Keberadaan alel abnormal
dapat do diagnosi dengan akurat jika penanda SNP yang tertaut erat telah
ditemukan. Alel alel penyakit huntington dan sejumlah penyakit genetik lain
pertama kali di deteksi melalui RFLP dengan cara yang tak langsung ini. Jika
penanda dan gen sendiri cukup dekat, sangat kecil kemungkinan terjadi pindah
silang antarapenanda dan gen saat pembentukan gamet. Oleh karena itu, penanda
dan gen nyaris selalu di warisk n bersama sama, walaupun penanda bukanlah
bagian dari gen. Prinsip yang sama berlaku untuk semua jenis penanda.
TERAPI GEN MANUSIA
Terapi gen, mengintroduksi gen ke
dalam pengidap penyakit demi tujuan terapetik- menyimpan potensi yang besar untuk menangani kelainan
kelainan yang disebabkan oleh gen cacat. Dalam teori alel normal dari gen cacat
dapat disisipkan ke dalam sel sel somatik dari jaringan yang di serang oleh
penyakit tersebut.
Agar terapi gen dari sel sel
somatik menjadi permanen, sel sel yang menerima alel normal harus dapat
memperbanyak diri selama usia pasien. Sel sel sumsum tulang yang mencakup sel
punca yang menghasilkan semua sel darah dan sistem kekebalan merupakan kandidat
utama dalam terapi ini.
0 komentar :
Posting Komentar