SUSU KEDELAI dan PEMANFAATAN SEBAGAI NUTRASETIKAL
Susu kedelai atau juga di kenal dengan susu kacang bukanlah
minuman asing bagi kita. Minuman ini banyak di jajakan di terminal bus, stasiun
kereta, rumah makan di pinggir jalan, hingga restoran berbintang lima di
seluruh belahan dunia. Bila kita berjalan jalan ke supermarket, susu kedelai
dengan mudah di temui dalam berbagai merk dagang dan kemasan botol maupun kotak
karton.
Sangat di sayangkan bila hingga saat ini susu kedelai hanya
di gunakan untuk pelepas dahaga. Padahal, nilai gizi susu kedelai tidak kalah
dengan susu sapi. Ketika harga susu sapi melambung tinggi, banyak orang lebih
memilih untuk menghentikan konsumsi susu dari pada menggantinya dengan susu
alternatif seperti susu kedelai.
Minum susu harus di jadikan sebuah kebiasaan. Setidaknya
dalam sehari kita harus mengonsumsi segelas (200 ml) susu. Susu kedelai dapat
menjadi solusi bagi mereka yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi dengan
berbagai alasan, seperti alergi, lactose
intolerance, atau karena faktor ekonomi.Susu kedelai juga dapat menjadi
variasi pengganti susu sapi untuk menghindari kejenuhan.
BUKAN MINUMAN BIASA
Susu kedelai merupakan minuman bergizi tinggi yang pada
mulanya di kembangkan di Cina. Minuman ini sudah di kenal pada abad ke 2 M.
Dari Cina, susu kedelai kemudian berkembang ke Jepang. Setelah perang dunia ke
II, susu kedelai mulai populer di Asia Tenggara. Di Indonesia , susu kedelai di
jual secara tradisional. Belakangan ini, susu kedelai mulai beredar susu
kedelai dengan kemasan ritel modern.
Di lihat dari nilai gizinya, susu kedelai tidak kalah dengan
susu sapi. Karena itu, susu kedelai dapat di gunakan sebagai pengganti susu
sapi. Konsumsi 2 gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% dai kebutuhan
protein orang dewasa setiap harinya. Dalam 100 gram susu kedelai cair terkandung
protein sebanyak 3,5 gram sedangkan pada susu sapi hanya 3,2 gram.
Mutu protein susu kedelai pun tidak kalah dari susu sapi.
Mutu protein susu kedelai dalam bentuk makanan tunggal adalah 80% dari mutu
protein susu sapu. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai PER (protein eficiency ratio)
susu kedelai yang tidak jauh berbeda dengan susu sapi.
Nilai PER susu
kedelai 2,3 , sedangkan susu sapi 2,5. Nilai PER 2,3 artinya dari setiap gram protein yang di konsumsi akan
menghasilkan pertambahan berat badan sebanyak 2,3 gram pada kondisi percobaan
baku (biasanya di lakukan dengan hewan percobaan). Nilai PER yang semakin
tinggi menunjukan mutu protein yang semakin baik.
Tabel
Komposisi Nilai Gizi Susu Kedelai dan Susu Sapi per 100 g
KOMPONEN GIZI
|
SUSU KEDELAI
|
SUSU
SAPI
|
Energi (kkal)
|
41
|
61
|
Protein (g)
|
3,5
|
3,2
|
Lemak (g)
|
2,5
|
3,5
|
Karbohidrat (g)
|
5
|
4,3
|
Kalsium (mg)
|
50
|
143
|
Fosfor (mg)
|
45
|
60
|
Besi (mg)
|
0,7
|
1,7
|
Vitamin A (SI)
|
200
|
130
|
Vitamin B1 (mg)
|
0,08
|
0,03
|
Vitamin C (mg)
|
2,0
|
1,0
|
Air (g)
|
87
|
88,3
|
Sumber:
DIREKTORAT GIZI DEPKES (2009)
Komposisi asam asam amino esensial di dalam susu kedelai pun
hampir lengkap dan serasi. Di bandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino
dalam protein susu kedelai hanya kurang dalam metionin dan sistein.Keunggulan
utama dari susu kedelai adalah asam amino lisin yang tinggi. Dengan demikian
susu kedelai daoat di gunakan untuk meningkatkan nilai gizi orotein dan makanan
serealia lainya.
TIDAK MEMBUAT GEMUK
Susu kedelai baik untuk mereka yang ingin berdiet, tetapi
tetap memasok kebutuhan protein dalam jumlah yang cukup. Salah satu kelebihan
susu kedelai di bandingkan dengan susu sapi adalah kandungan lemaknya yang
rendah. Lemak pada susu kedelai tidak dapat menyebabkan kegemukan karena
sebagian besar berada dalam bentuk asam lemak terdehidrogenisasi. Sementara
itu, lemak pada susu sapi adalah lemak dalam bentuk asam lemak jenuh yang
berpotensi menyebebkan obesitas. Meskipun susu kedelai mengandung karbohirrat
yang cukup baik, hanya 12-14% yang mampu du cerna oleh tubuh manusia.
Karbihidratnya rediri dari golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.
Golongan oligosakarida terdiri dari stakiosa dan raffinosa yang larut dalam
air. Sementara itu, golongan polisakarida terdiri dari erabinogalaktan dan
bahan bahan selulosa yang tidal larut dalam air, serta tidak dapat di cerna. Secara
umum susu kedelai mempunyai kandungan vitamin yang baik, terutama A dan B
kompleks, kecuali vitamin B12.
ISOFLAVON REDUKSI KOLESTEROL
Kelebihan lain dari susu kedelai di banding susu sapi adalah
kandungan isflavonnya, salah satu komponen flavonoid penting dalam susu
kedelai. Berdasar penelitian Jayagopul (2002) fitoestrogen dapat mengubah resistensi
insulin, kontrol glikemik dan serum lipoprotein pada wanita menopause dan
penderita diabetes melitus tipe 2. Kehadiran isoflavon di abntu vitamin E yang
juga banyak terdapat pada kedelai, menguatkan posisinya sebagai antioksidan
yang dapat menangkal radikal bebas yang menyebabkan penyakit degeneratif.
Isoflavon mereduksi LDL (low density lipoprotein) dan meningkatkan HDl (high
density lipoprotein) (Potter, 1996).
Studi yang di publikasikan dalam Journal of The American College of Nutrition menunjukan isofalvon
kedelai sangat baik untuk mengatur tekanan darah dan kolesterol. Reduksi LDL
juga di bantu kndungan zat gizi lain yaitu PUFA ( asam lemak tak jenuh ganda)
niasin dan vitamin E. Studi yang di publikasikan pada jurnal Endocrinology menunjukan bahwa kandungan
genistein pada susu kedelai bermanfaat untuk membantu tubuh dari penumpukan
lemak.
0 komentar :
Posting Komentar