Meskipun sangat kecil dan sederhana, virus masih kalah
sederhana dari 2 kelas patogen, yaitu viroid an prion. Viroid adalah molekul
RNA melingkar panjangnya hanya beberapa ratus nukleotida yang menginfeksi
tumbuhan. Viroid tidak mengodekan protein, namun dapat bereplikasi dalam sel
sel timbuhan inang, tampaknya menggunakan enzim enzim sel inang.
Molekul molekul RNA kecil ini tampaknya menyebabkan kesalahan pada sistem regulasi yang mengontrol pertumbuhan tumbuhan dan tanda tanda khas penyakit viroid adalah perkembangan abnormal dan pertumbuhan yang terhambat. Salah satu penyakit viroid yang di sebut cadang cadang telah membunuh lebih dari 10 juta pohon kelapa di filipina.
Molekul molekul RNA kecil ini tampaknya menyebabkan kesalahan pada sistem regulasi yang mengontrol pertumbuhan tumbuhan dan tanda tanda khas penyakit viroid adalah perkembangan abnormal dan pertumbuhan yang terhambat. Salah satu penyakit viroid yang di sebut cadang cadang telah membunuh lebih dari 10 juta pohon kelapa di filipina.
Salah satu pelajaran yang penting dari viroid adalah bahwa
sebuah molekul tunggal bisa menjadi agen penginfeksi yang menyebabkan penyakit.
Namun viroid merupakan asam nukleat yang kemampuan replikasinya telah di
ketahui dengan baik. Yang lebih mengejutkan adalah bukti keberadaan protein
penginfeksi, di sebut prion yang tampaknya menyebabkan sejumlah penyakit otak
degeneratif pada berbagai spesies hewan. Penyakit penyakit ini seperti scrapie
pada domba, penyakit sapi gila dan penyakit creutzfeldt jacob pada manusia .
Prion kemungkinan besar di tularkan melalui makanan. Kuru, satu lagi penyakit
manusia yang di sebabkan oleh prion, diidentifikasi pada awal 1900an di antara
suku asli fore selatan, di papua nugini. Sebuah epidemi kuru memuncak di tempt
ini pada tahun 1960 an membingungkan para ilmuwan yang awalnya mengira penyakit
itu berbasis genetik. Akan tetapi penelitian antropologi akhirnya menemukan
bagaimana penyakit itu tersebar, yaitu dengan ritual kanibalisme yang masih
kental di anggota anggota suku fore selatan.
Dua ciri prion amat mengkhawatirkan. Pertama prion bekerja
sangat lambat, dengan periode inkubasi setidaknya 10 tahun sebeluam gejala
berkembang. Periode inkubasi yang panjang menyebabaan sumber infeksi baru bisa
diidentifikasi lama setelah kasus pertama muncul, sehingga lebih banyak infeksi
terjadi. Kedua, tampaknya prion tidak bisa di hancurkan. Prion tidak hancur
atau terdeaktivasi oleh pemanasan dengan temperatur yang biasa di gunakan untuk
memasak. Sejauh ini, tidak ada cara untuk menyembuhkan penyakit yang di
sebabkan oleh prion. Dan satu satunya harapan untuk mengembangkan pengobatan
yang efektif terletak pada pemahaman tentang pross infeksi prion.
Bagaimanakah sebuah protein yang tidak dapat mereplikasi
diri sendiri menjadi patogen yang dapat menular. Berdasarkan model yang berlaku
saat ini prion merupakan bentuk yang salah dari penggulungan protein yang dalam
kondisi normal terdapat dalam sel otak. Ketika prion memasuki sel yang
mengandung bentuk normal protein, entah bagaimana prion menginduksi molekul
protein normal menjadi prion yang salah menggulung. Sejumlah prion lalu
beragregrasi membemtuk kompleks yang dapat memnginduksi protein lain menjadi
prion, sehingga agregrasi ini mengganggu fungsi fungsi sel normal dan
menimbulkan gejala gejala penyakit.
0 komentar :
Posting Komentar