English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 06 September 2013

Bagaimana Unsur Transposabel Turut Berperan Dalam Evolusi Genom



Dipertahankanya unsur transposabel sebagai bagian besar dari sebagian genom eukariota secara konsisten dengan gagasan bahwa unsur unsur tersebut berperan penting dalam membentuk genom dalam proses evolusi Unsur unsur ini dapat turut berperan dalam evolusi genom melalui sejumlah cara. Unsur transposabel mungkin mendorong rekombinasi, menyela gen gen selular atau unsur kontrol dan membawa keseluruhan gen atau ekson individual ke lokasi lokasi baru.
Unsur transposbel dari sekuens yang sama yang tersebar di seluruh genom memfasilitasi rekombinasi antara kromosom kromosom berbeda dengan cara menyediakan wilayah wilayah homolog untuk pindah silang. Sebagian besar perubahan semacam itu mungkin letal bagi organisme. Namun selama kelangsungan evolusi peristiwa rekombinasi macam ini terkadang menguntungkan bagi organisme.
Perpindahan unsur transposabel juga bisa memiliki akibat langsung. Misalnya jika sekuens  unsur transposabel melompat ke tengah tengah  sekuens pengode protein unsur itu akan mencegah produksi transkrip normal gen. Jika unsur transposabel menyisip ke sekuens peregulasi, transposisi mungkin menyebabkan peningkatan atau penurunan produksi satu jenis protein atau lebih. Transposisi menyebabkan kedua macam efek tersebut pada gen gen pengode enzim penyintesis pigmen dalam bulir bulir jagung. Lagi lagi meskipun perubahan semacam itu biasanya berbahaya, dalam jangka panjang sebagian diantaranya mungkin terbukti menguntungkan karena memberikan keunggulan dalam hal kesintasan.
Selama transposisi, unsur transposabel mungkin mengangkut sebuah gen atau sekelompok gen ke posisi yang baru dalam genom. Barangkali mekanisme inilah yang bertanggung jawab atas lokasi famili gen α globin dan β globin pada kromosom manusia yang berbeda beda, dan ketersebaran gen gen dari sejumlah famili gen lain. Melalui proses menyeret yang serupa ekson dari sebuah gen mungkin tersisipkan ke gen lain dalam mekanisme yang serupa dengan pengocokan ekson saat rekombinasi. Misalnya ekson mungkin disisipkan oleh transposisi ke dalam intron gen pengode protein.Jika ekson yang disisipkan tetap terdapat pada transkrip RNA selama penyuntingan RNA, protein yang disintesis akan mengandung sebuag domain tambahan yang mungkin memberikan fungsi baru pada protein.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan cara lain bagi unsur transposabel untuk memunculkan sekuens pengode baru. Penelitian ini menunjukan bahwa unsur Alu mungkin melompat ke dalam intron dengan cara menciptakan situs penyuntinan alternatif lemah dalam transkrip RNA. Selama pemrosesan transkrip, situs situs penyuntingan yang biasa lebih sering digunakan, sehingga protein aslilah yang dibuat. Akan tetapi, terkadang penyuntingan terjadi pada situs baru yang lemah, sehingg unsur Alu akhirnya terdapat dlam mRNA, mengodekan bagian baru dari protein. Dengan cara ini kombinasi alternatif mungkin dapat ‘dicoba-coba’ sedangkan fungsi gen baru tetap di pertahankan

Jelaslah semua proses yang di bahas sering menghasilkan efek yang berbahaya, yang mungkin letal ataupun tidak berfek sama sekali. Pada sedikit kasus, perubahan sekecil apapun yang menguntungkan  mungkin terjadi. Selm beberapa generasi , keaneka ragaman genetik yang di hasilkan menyediakan bahan mentah yang berharga untuk seleksi alam. Diversifikasi gen dan produk produknya merupakan faktor penting dalam evolusi spesies baru. Dengan demikian, akumulasi perubahan dalam genom setipa spesies menyediakan catatan sejarah evolusidari spesies tersebut. Untuk membaca catatn ini kita harus mampu mengidentifikasi perubahan genom. Pembandingan genom dari spesies spesies yang berbeda memungkinkan untuk melakukan hal itu, dan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana genom berevolusi.

0 komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About Biology

Flag Counter