Pada manusia dan mamalia lain, beberapaa jalur berbeda yang
melibatkan sekitar 15 kaspase berbeda dapat melaksanakan apoptopsis. Jalur yang
di gunakan bergantung pada tipe sel dan sinyal yang memicu apoptopsis. Salah
satu jalur utama
melibatkan protein mitokondria. Protein protein mitokondria yang terlibat dalam apoptopsis dapat membentuk pori pori molekular di membran luar mitokondria menyebabakan membran tersebut bocor dan melepaskan protein yang mendorong apoptopsis. Yang mengejutkan salah satu adalah sitokrom c , yang berfungsi dalam rantai transpor elektron pada mitokondria yang sehat, namun bertindak sebagai faktor penginisiasi kematian sel saat di lepaskan dari mitokondria. Proses apoptopsis mitokondria pada mamalia menggunakan protein protein yang mirip dengan protein nematoda Ced-3,Ced-4,Ced-9.
melibatkan protein mitokondria. Protein protein mitokondria yang terlibat dalam apoptopsis dapat membentuk pori pori molekular di membran luar mitokondria menyebabakan membran tersebut bocor dan melepaskan protein yang mendorong apoptopsis. Yang mengejutkan salah satu adalah sitokrom c , yang berfungsi dalam rantai transpor elektron pada mitokondria yang sehat, namun bertindak sebagai faktor penginisiasi kematian sel saat di lepaskan dari mitokondria. Proses apoptopsis mitokondria pada mamalia menggunakan protein protein yang mirip dengan protein nematoda Ced-3,Ced-4,Ced-9.
Pada titik titik kunci dalam apoptopsis protein
mengintregasikan sinyal sinyal dari beberapa sumber yang berbeda dan dapat
mengirim suatu sel menuruni jalur
apoptopsis. Sinyal seringkali berasal dari luar sel, seperti molekul sinyal
kematian yang mungkin di lepaska oleh sel tetangga. Saat ligan sinyal kematian
menempati reseptor di permukaan sel, pengikatan ini menyebabakan aktivasi
kaspase dan enzim enzim lain yang melakukan apoptopsis. Tanpa melibatkan jalur
mitokondria. Dua tipe sinyal alarm lain berasal dari dalam sel. Yanag satu dari
nukleus,di bangkitkan ketika DNA menderita kerusakan yang tidak bisa di
perbaiki, sedangkan sinyal yang satu lagi berasal dari RE jika terjadi banyak
pelipatan protein yang salah. Sel mamalia membuat keputusan hidup atau mati
dengan cara mengintregasikan sinyal kematian dan sinyal kehidupan yang di
terimanya dari sumber lingkungan internal maupun external sel. Mekanisme bawaan
bunuh diri sel bersifat esensial bagi perkembangan dan pemeliharaan tubuh pada
semua hewan. Kemiripan antara gen gen apoptopsis pada nematoda dan mamalia, dan
hasil pengamatan bahwa apoptopsis terjadi pada fungsi multiselular dan bahkan khamir
bersel tunggal, mengindikasikan bahwa mekanisme dasar ini telah berkembang dan
berevolusi sejak awal dalam evolusi hewan. Pada vertebrata, apoptopsis bersifat
esensial bagi perkembangan normal sistem syaraf, bagi kerja normal sistem
kekebalan serta bagi morfogenesis norml tangan dan kaki pada manusia dan
mamalia lain. Kadar apoptopsis yang rendah pada tungkai yang sedang berkembang menyebabkan
tungkai yang berselaput pada bebek dan burung air lainya. Berlawanan dengan
ayam dan burung darat lainya yang tidak mempunyai kaki berselaput. Pada
manusia, kegagalan apoptopsis dapat menghasilkan jari tangan dan kai yang
berselaput. Ada cukup bukti yang menunjukan keterlibatan apoptopsis pada
penyakit degeneratif tertentu yang menyerang sistem saraf, misalnya penyakit parkinson
dan alzheimer. Selain itu kanker juga bisa di sebabkan oleh kegagalan
apoptopsis. Beberapa kasus myeloma manusia misalanya, terbukti terbukti dengan
kesalahan bentuk dari protein Ced-4 C.
Elegans versi manusia. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bahwa jalur
pensinyalan yang mengarah ke apoptopsis sangat rumit. Meskipun demikian,
pertanyaan hidup atau mati merupakan hal fundamental bagi suatu sel.
0 komentar :
Posting Komentar