Dipertahankanya unsur
transposabel sebagai bagian besar dari sebagian genom eukariota secara
konsisten dengan gagasan bahwa unsur unsur tersebut berperan penting dalam
membentuk genom dalam proses evolusi Unsur unsur ini dapat turut berperan dalam
evolusi genom melalui sejumlah cara. Unsur transposabel mungkin mendorong
rekombinasi, menyela gen gen selular atau unsur kontrol dan membawa keseluruhan
gen atau ekson individual ke lokasi lokasi baru.
Unsur transposbel dari sekuens
yang sama yang tersebar di seluruh genom memfasilitasi rekombinasi antara
kromosom kromosom berbeda dengan cara menyediakan wilayah wilayah homolog untuk
pindah silang. Sebagian besar perubahan semacam itu mungkin letal bagi
organisme. Namun selama kelangsungan evolusi peristiwa rekombinasi macam ini
terkadang menguntungkan bagi organisme.
Perpindahan unsur transposabel
juga bisa memiliki akibat langsung. Misalnya jika sekuens unsur transposabel melompat ke tengah tengah sekuens pengode protein unsur itu akan
mencegah produksi transkrip normal gen. Jika unsur transposabel menyisip ke
sekuens peregulasi, transposisi mungkin menyebabkan peningkatan atau penurunan
produksi satu jenis protein atau lebih. Transposisi menyebabkan kedua macam
efek tersebut pada gen gen pengode enzim penyintesis pigmen dalam bulir bulir
jagung. Lagi lagi meskipun perubahan semacam itu biasanya berbahaya, dalam
jangka panjang sebagian diantaranya mungkin terbukti menguntungkan karena
memberikan keunggulan dalam hal kesintasan.
Selama transposisi, unsur
transposabel mungkin mengangkut sebuah gen atau sekelompok gen ke posisi yang
baru dalam genom. Barangkali mekanisme inilah yang bertanggung jawab atas lokasi
famili gen α
globin dan β
globin pada kromosom manusia yang berbeda beda, dan ketersebaran gen gen dari
sejumlah famili gen lain. Melalui proses menyeret yang serupa ekson dari sebuah
gen mungkin tersisipkan ke gen lain dalam mekanisme yang serupa dengan
pengocokan ekson saat rekombinasi. Misalnya ekson mungkin disisipkan oleh
transposisi ke dalam intron gen pengode protein.Jika ekson yang disisipkan
tetap terdapat pada transkrip RNA selama penyuntingan RNA, protein yang
disintesis akan mengandung sebuag domain tambahan yang mungkin memberikan fungsi
baru pada protein.
Sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan cara lain bagi unsur transposabel untuk memunculkan sekuens
pengode baru. Penelitian ini menunjukan bahwa unsur Alu mungkin melompat ke dalam intron dengan cara menciptakan situs
penyuntinan alternatif lemah dalam transkrip RNA. Selama pemrosesan transkrip,
situs situs penyuntingan yang biasa lebih sering digunakan, sehingga protein
aslilah yang dibuat. Akan tetapi, terkadang penyuntingan terjadi pada situs
baru yang lemah, sehingg unsur Alu akhirnya
terdapat dlam mRNA, mengodekan bagian baru dari protein. Dengan cara ini
kombinasi alternatif mungkin dapat ‘dicoba-coba’ sedangkan fungsi gen baru
tetap di pertahankan
Jelaslah semua proses yang di
bahas sering menghasilkan efek yang berbahaya, yang mungkin letal ataupun tidak
berfek sama sekali. Pada sedikit kasus, perubahan sekecil apapun yang
menguntungkan mungkin terjadi. Selm
beberapa generasi , keaneka ragaman genetik yang di hasilkan menyediakan bahan
mentah yang berharga untuk seleksi alam. Diversifikasi gen dan produk produknya
merupakan faktor penting dalam evolusi spesies baru. Dengan demikian, akumulasi
perubahan dalam genom setipa spesies menyediakan catatan sejarah evolusidari
spesies tersebut. Untuk membaca catatn ini kita harus mampu mengidentifikasi
perubahan genom. Pembandingan genom dari spesies spesies yang berbeda
memungkinkan untuk melakukan hal itu, dan meningkatkan pemahaman tentang
bagaimana genom berevolusi.
0 komentar :
Posting Komentar